Cara Memperbanyak Anakan Padi


Beberapa pekan terakhir, media berita ramai membicarakan impor beras yang akan dilakukan akhir Januari 2018 dengan jumlah yang cukup banyak; 500.000 ton. Menurut Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan, stok beras Indonesia kurang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sampai masa panen selanjutnya. 

Rupanya program swasembada beras yang berhasil dilakukan dari 2016 lalu tidak bisa dilakukan secara konsisten. Ini menjadi tantangan besar untuk petani dalam negeri; bagaimana supaya kita bisa produksi beras yang selalu cukup untuk kebutuhan kita.

Banyak sekali teori dan pengalaman dalam ilmu pertanian. Berbeda daerah berbeda budaya, beda orang beda cara, demikian pula banyak sekali tips, teori dan metode untuk mengembangkan potensi hasil dalam budi daya tanaman.

Ilmu pertanian modern itu penting untuk dipelajari, di negara tetangga seperti Thailand petani sudah diajari ilmu-ilmu baru yang diajarkan oleh instruktur pertanian sesuai bidangnya sehingga petani tidak salah arah.

 Pada ilmu pertanian khususnya dalam proses penanaman padi, sebenarnya banyak ilmu yang perlu dipelajari dalam penanaman padi salah satunya adalah teknik memperbanyak anakan padi. 

Anakan padi merupakan batang padi yang muncul dari batang utama padi. Batang anakan ini pun dapat mengeluarkan batang anakan lain dan seterusnya hingga sebanyak-banyaknya. 

Semakin banyak anakan produktif pada tanaman padi maka diharapkan akan semakin banyak bulir malai yang dihasilkan. Untuk itu memperbanyak anakan padi telah menjadi prioritas utama para petani.

 

Tanam bibit muda 

Menurut penelitian, dengan melakukan tanam bibit muda, tanaman padi akan mengeluarkan anakan lebih banyak jika dibanding tanam bibit tua. Umur bibit muda yang bisa ditanam antara umur 7-14 hari setelah sebar. 

Tanam satu bibit perlubang 

Penanaman jumlah bibit berpengaruh terhadap jumlah anakan yang akan keluar, untuk mendapatkan jumlah anakan yang banyak bisa menanam bibit 1/lubang dengan maksimal 3 bibit perlubang.


Pemberian PUPUK DASAR BHOKSI saat olah lahan

Olah Lahan sangatlah penting didalam meningkatkan hasil pertanian apa lagi pemberian Bhokasi pada lahan guna memperkaya nutrisi / unsur hara di dalam tanah dan juga yang berfungsi sebagai rumah bagi mikroorganisme yang berperan penting dalam menghasilkan tanah yang subur

untuk cara membuat BHOKSI (Bahan Orgaik Kaya Nutrisi) bisa di lihat di sini 👉 Cara Membuat Bhokasi

 
Tanam dangkal 
Penanaman bibit saat tanam jangan terlalu dalam. Kedalaman ideal untuk menanam padi berkisar 2 hingga 3 cm saja. Semakin dalam bibit padi ditanam, perkembangan akar akan sedikit terhambat selain itu usaha pembentukan anakan padi akan semakin sedikit terlambat. 
 
Perhatikan jarak tanam 
Pemberian jarak tanam juga harus diperhatikan karena jarak tanam juga menentukan jumlah dan kualitas anakan padi. Jarak ideal menanam padi adalah 30 cm antarbibit atau bisa menggunakan metode legowo.
 
Pengairan Intermiten 
Air memang sangat diperlukan dalam fase vegetatif namun jika diberikan secara berlebihan atau digenang secara terus menerus juga tidak baik bagi pertumbuhan. Lakukan pengairan intermiten atau pengairan berselang, jadi petakan sawah sesekali dilakukan pengeringan agar akar tanaman bisa menghirup oksigen. 
 

 
Penambahan zat perangsang tumbuh
Pemberian bahan tambahan ini perlu di lakukan setelah padi mulai dewasa namun belum berbuah sehingga tanaman padi akan semakin bertambah subur, pemberian unsur ini bisa di lakukan dengan zat seperti sitokinin dan giberelin.